Pages

Rabu, 22 Juni 2011

Manfaat Berjilbab Bagi Kesehatan

 1.       Jilbab mengurangi risiko terkena kanker kulit  

Orang yang melindungi tubuhnya dengan pakaian yang menutup seluruh tubuh akan lebih terhindar dari melanoma maligna, kanker kulit yang disebabkan oleh radiasi matahari berlebihan (Vardi, 2006).  Melanoma maligna terjadi dari tahi lalat (nevus pigmentosus) dengan sel-sel pigment yang membelah dengan cepat dan bertendensi untuk metastasis.    
 2.      Jilbab tidak berhubungan dengan ketombe
Ketombe adalah pengelupasan kulit kepala yang bersifat kering dan berlebihan, berhubungan dengan penyakit kulit kepala.  Jika ada keluhan ketombe dari para pemakai jilbab, harus disadari bahwa bukan jilbab penyebabnya.  Ketombe lebih berhubungan dengan kontaminasi jamur dari jari, sisir, topi dan jepit rambut (Grimalt, 2007).
 3.      Jilbab tidak menyebabkan bau badan.
Bau badan adalah bau khas yang dihasilkan dari produk perspirasi yang bereaksi di engan atmosfer dan aktifitas bakteri di permukaan kulit dan terjadi reaksi kimia.  Biasanya bau badan dapat dihilangkan dengan mandi dengan sabun.   Bau badan dapat berubah jika ada perubahan kondisi kulit, kanker, investasi jamur, hemorrhoid, leukemia, ulkus dan juga karena retensi bau badan akibat jenis bahan baju.    Bau badan tidak berhubungan dengan luas permukaan yang ditutupi. (McQueen, 2007).  Jadi memakai jilbab, menutup sebagian besar tubuh, tidak berhubungan dengan bau badan, kecuali ada gangguan kesehatan dan pemakaian jenis kain tertentu.
 4.      Lebih sulit menderita gangguan mental.
Wanita yang memakai jilbab dengan sukarela akan menjadi orang yang merasa selalu terhubung  dengan Tuhannya, Zat Yang Maha Melindungi, Maha Memberi dan sumber ketenangan diri.  Tentu saja hal ini akan membuat gangguan mental sulit menghinggapinya.  Hal ini terbukti pada penelitian Bhui et al yang membandingkan antara gadis-gadis muslim yang berpakaian menutup aurat dengan gadis-gadis yang memakai pakaian ala Barat yang cenderung berlomba-lomba dalam mempercantik diri.  Kelompok terakhir ini cenderung tertekan jika dandanannya kurang elegan, dan lebih sering mengalami depresi. Hal ini membuktikan bahwa gadis yang memakai jilbab akan lebih jarang menderita gangguan mental (Bhui, 2008). 
 Jilbab memberi persepsi positif orang lain terhadap pemakainya.
Wanita berjilbab dianggap sebagai orang yang baik, dan menjaga keperawanannya/ kehormatannya, bahkan di tempat di mana hubungan sexual lumrah dilakukan. Hal ini ditulis oleh Amporn yang meneliti tentang persepsi kalangan muslim Thailand terhadap gadis-gadis muslim di sekitarnya.  Di  tempat penelitian itu sudah menjadi sebuah kewajaran di kalangan muslim laki-laki untuk melakukan hubungan sex pra-marital, bahkan laki-laki muslim yang “baik” adalah yang telah “berpengalaman” dalam hal hubungan seksual.  Namun persepsi masyarakat tentang wanita muslimah yang “baik” adalah wanita yang menjaga keperawanannya dan menutup auratnya dengan jilbab  (Amporn, 2008).  Hal ini membuktikan bahwa serusak-rusaknya masyarakat di suatu negeri, mereka masih dapat menemukan suara hati mereka yang terdalam dan bersih/ fitrah, bahwa menutup aurat adalah lebih baik daripada mengumbarnya.

 KESIMPULAN
  Jilbab merupakan ciri wanita muslimah yang sehat secara spiritual, yakni manusia yang memahami tugas seorang hamba, yakni beribadah, mengabdi pada Allah SWT.

0 komentar:

Posting Komentar